Yang Minat Jualan Pulsa Gak Pake Ribet WAJIB Klik Gambar

Selasa, 24 September 2013

Cerpen: Sebuah Persahabatan

Sebuah Persahabatan

Pagi hari saat dia terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namanya. Ano melihat keluar. Ivan temannya  sudah menunggu diluar rumah kakeknya dia mengajaknya untuk bermain bola basket.“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya pada Ano. “Sekarang?” Tanya Ano dengan sedikit mengantuk. “Besok! Ya sekarang!” jawabnya dengan kesal.“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”, “Iya tapi cepat ya” pintanya.Setelah Ano cuci muka, mereka pun berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumah kakek Ano.“Wah dingin ya.” Kata Ano pada temannya. “Cuma begini aja dingin payah kamu.” jawabnya.Setelah sampai di lapangan ternyata sudah ramai. “Ramai sekali pulang aja males nih kalau ramai.” Ajak Ano pada Ivan. “Ah! Dasarnya kamu aja males ngajak pulang!”, “Kita ikut main saja dengan orang-orang disini.” Paksa Ivan. “Males ah! Kamu aja sana aku tunggu disini nanti aku nyusul.” Jawab Ano malas. “Terserah kamu aja deh.” Jawab Ivan sambil berlari kearah orang-orang yang sedang bermain basket.“Ano!” seseorang teriak memanggil nama Ano. Ano langsung mencari siapa yang memanggilnya. Tiba-tiba seorang gadis menghampiri Ano dengan tersenyum manis. Sepertinya Ano mengenalnya. Setelah dia mendekat Ano baru ingat. “Bella?” tanya dalam hati penuh keheranan. Bella adalah teman satu SD dengan Ano dulu, mereka sudah tidak pernah bertemu lagi sejak mereka lulus 3 tahun lalu. Bukan hanya itu Bella juga pindah ke Bandung ikut orang tuanya yang bekerja disana. “Hai masih ingat aku nggak?” Tanya bella pada Ano. “Bella kan?” Tanya Ano pada Bella. “Yupz!” jawab Bella sambil tersenyum pada Bella. Setelah kami ngobrol tentang kabarnya Ano pun memanggil Ivan. “Van! Sini” panggil Ano pada Ivan yang sedang asyik bermain basket. “Apa lagi?” Tanya Ivan pada Ano dengan malas. “Ada yang dateng” jawab Ano. “Siapa?”tanyanya lagi, “Bella!” jawab Ano dengan sedikit teriak karena di lapangan sangat berisik. “Siapa? Nggak kedengeran!”. “Sini dulu aja pasti kamu seneng!”. Akhirnya Ivan pun datang menghampiri Ano dan Bella.Dengan heran ia melihat kearah mereka. Ketika Ivan sampai dia heran melihat Bella yang
tiba-tiba menyapanya. “Bela?” tanyan Ivan sedikit kaget melihat Bella yang sedikit berubah. “Kenapa kok tumben ke Jogja? Kangen ya sama aku?” tanya Ivan pada Bela. “Ye GR! Dia tu kesini mau ketemu aku” jawab Ano sambil menatap wajah Bela yang sudah berbeda dari 3 tahun lalu. “Bukan aku kesini mau jenguk nenekku.” Jawab Bella. “Yah nggak kangen dong sama kita.” tanya Ivan sedikit lemas. “Ya kangen dong kalian kan sahabat ku.” jawabnya dengan senyumnya yang manis.Akhinya Bella mengajak Ano dan Ivan kerumah neneknya. Mereka berdua langsung setuju dengan ajakan Bela. Ketika mereka sampai di rumah Bela ada seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 4 tahun. “Bell, ini siapa?” Tanya Ano kepada Bella. “Kamu lupa ya ini kan Dafa! Adikku.” Jawab Bella. “Oh iya aku lupa! Sekarang udah besar ya.”. “Dasar pikun!” ejek Ivan pada Ano. “Emangnya kamu inget tadi?” Tanya Ano pada Ivan. “Nggak sih!”  jawab Ivan malu. “Ye sama aja!”. “Biarin aja!”. “Udah-udah jangan pada ribut terus.” Bella keluar dari rumah membawa minuman. “Eh nanti sore kalian mau nganterin aku ke mall nggak?”  Tanya Bella pada mereka berdua. “Kalau aku jelas mau dong! Kalau Ivan tau!” jawab Ano tanpa pikir panjang. “Ye kalau buat Bella aja langsung mau, tapi kalau aku yang ajak susah banget.” ejek Ivan pada Ano. “Maaf banget Bell, aku nggak bisa aku ada latihan nge-band.”  Jawab Ivan kepada Bella. “Oh gitu ya! Ya udah no nanti kamu kerumahku jam 4 sore ya!” kata Bella pada Ano. “Ok deh!” jawab Ano cepat.Saat yang Ano tunggu udah dateng, setelah dandan biar bikin Bella terkesan dan pamit keorang tuaku Ano langsung berangkat ke rumah nenek Bella. Sampai dirumah Bella Ano mengetuk pintu dan mengucap salam ibu Bella pun keluar dan mempersilahkan Ano masuk. “Eh ano sini masuk dulu! Bellanya baru siap-siap.” kata beliau ramah. “Iya tante!” jawab Ano sambil masuk kedalam rumah. Ibu Bella tante Vivi memang sudah kenal pada Ano karena Ano memang sering main kerumah Bella. “Bella ini Ano udah dateng” panggil tante Vivi kepada Bella. “Iya ma bentar lagi” teriak Bella dari kamarnya. Setelah selesai siap-siap Bella keluar dari kamar, Ano terpesona melihat Bella. “Udah siap ayo berangkat!” ajak Bella pada Ano.Setelah pamit pergi Ano dan Bella pun langsung berangkat. Dari tadi pandangan Ano tak pernah lepas dari Bella. “Ano kenapa? Kok dari tadi ngeliatin aku terus ada yang aneh?” Tanya Bella kepada Ano. “Eh nggak apa-apa kok!”  jawab Ano kaget.Mereka pun sampai di tempat tujuan. Mereka naik ke lantai atas untuk mencari barang-barang yang diperlukan Bella. Setelah selesai mencari-cari barang yang diperlukan Bella kami pun memtuskan untuk langsung pulang kerumah. Sampai dirumah Bella,Ano disuruh mampir oleh tante Vivi. “Ayo Ano mampir dulu pasti capek kan?” ajak tante Vivi pada Ano. “Ya tante.” Jawab Ano pada tante Vivi.Setelah waktu kurasa sudah malam Ano meminta ijin pulang. Sampai dirumah Ano langsung masuk kekamar untuk ganti baju. Setelah Ano ganti baju Ano makan malam. “Kemana aja tadi sama Bella?” tanya ibu pada Ano. “Abis jalan-jalan!” jawab Ano sambil melanjutkan makan. Selesai makan Ano langsung menuju kekamar untuk tidur. Tetapi Ano terus memikirkan Bella. Kayanya Ano suka deh sama Bella. “Nggak! Nggak boleh aku masih kelas 3 SMP, aku masih harus belajar.” Bisik Ano dalam hati.Satu minggu berlalu, Ano masih tetap kepikiran Bella terus. Akhirnya sore harinya Bella harus kembali ke Bandung lagi. Ano dan Ivan datang kerumah Bella. Akhirnya keluarga Bella siap untuk berangkat. Pada saat itu Ano mengatakan bahwa Ano suka pada Bella. Tiba-tiba“Bell,aku suka kamu! Kamu mau nggak kamu jadi pacarku” kata Ano gugup.“Maaf ano aku nggak bisa kita masih kecil!” jawab Bella pada Ano. “Kita lebih baik Sahabatan kaya dulu lagi aja!”Ano memberinya hadiah kenang-kenangan untuk Bella sebuah kalung. Dan akhirnya Bella dan keluarganya berangkat ke Bandung. Walaupun sedikit kecewa Ano tetap merasa beruntung memiliki sahabat seperti Bella. Ano berharap persahabatan mereka terus berjalan hingga nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar