Yang suka dengan novel teenlite wajib baca, bagus jalan ceritanya. klik link di sini
Sinopsis: Vanya punya hampir semua yang diinginkan cewek-cewek
seusianya. Cantik, badan langsing, jago nari dan bisa nyanyi. Karena itulah dia
terpilih menjadi anggota girl band pendatang baru yang sedang naik daun, Venus.
Tapi semua kelebihan plus kepopuleran yang mulai menghampirinya ternyata nggak membuat Vanya bahagia. Dia menjadi penyanyi dan ikut girl band hanya untuk menyenangkan hati mamanya. Sebenarnya hanya ada satu keinginan Vanya, yaitu bermain Basket. Sayang, nggak gampang mewujudkan keinginan dan hobinya itu karena dilarang keras oleh mamanya tanpa alasan yang jelas.
Vanya bersahabat akrab dengan Vega, Kapten tim basket ceweki SMA Charisty Jakarta. Vega-lah yang mengajarkan Vanya cara bermain basket. Dan sebagai kapten tim, Vega tentu saja berusaha agar tim-nya bisa berprestasi. Sayang hal itu nggak mudah. Konflik internal di dalam tim basket SMA Charisty menjadi penyebabnya. Gap yang terjadi antara tim basket cewek dan cowok yang lebih berprestasi juga ikut memperparah suasana, ditambah lagi perselisihan Vega dengan Dion, ketua ekskul basket yang sok ikut ngatur dan punya aturan aneh-aneh membuat usaha Vega menjdi sangat berat kalo nggak bisa dibilang mustahil.
Tapi kayaknya kata menyerah nggak ada dalam kamus Vega. Dengan berbagai cara dia berusaha mewujudkan cita-citanya itu, termasuk merekrut pemain baru agar tim basket cewek SMA Charisty bisa berprestasi dalam kejuaraan basket antar SMA se-Jabodetabek, termasuk yang dulunya gagal masuk tim dengan berbagai alasan. Salah satu pemain yang coba direkrutnya adalah Vanya.
Mulanya Vanya menolak masuk tim. Tapi suatu peristiwa yang menimpa Vega membuat cewek itu akhirnya bersedia bergabung menggantikan posisi Vega. Saat harus memimpin timnya mengikuti turnamen, Vanya juga harus berjuang untuk mengatasi kebimbangan dirinya yang harus memilih antara kariernya sebagai penyanyi atau sebagai pemain basket. Tentu aja semua ini dilakukannya tanpa sepengetahuan mamanya yang pasti akan marah besar jika tahu anaknya jadi pemain basket.
Tapi semua kelebihan plus kepopuleran yang mulai menghampirinya ternyata nggak membuat Vanya bahagia. Dia menjadi penyanyi dan ikut girl band hanya untuk menyenangkan hati mamanya. Sebenarnya hanya ada satu keinginan Vanya, yaitu bermain Basket. Sayang, nggak gampang mewujudkan keinginan dan hobinya itu karena dilarang keras oleh mamanya tanpa alasan yang jelas.
Vanya bersahabat akrab dengan Vega, Kapten tim basket ceweki SMA Charisty Jakarta. Vega-lah yang mengajarkan Vanya cara bermain basket. Dan sebagai kapten tim, Vega tentu saja berusaha agar tim-nya bisa berprestasi. Sayang hal itu nggak mudah. Konflik internal di dalam tim basket SMA Charisty menjadi penyebabnya. Gap yang terjadi antara tim basket cewek dan cowok yang lebih berprestasi juga ikut memperparah suasana, ditambah lagi perselisihan Vega dengan Dion, ketua ekskul basket yang sok ikut ngatur dan punya aturan aneh-aneh membuat usaha Vega menjdi sangat berat kalo nggak bisa dibilang mustahil.
Tapi kayaknya kata menyerah nggak ada dalam kamus Vega. Dengan berbagai cara dia berusaha mewujudkan cita-citanya itu, termasuk merekrut pemain baru agar tim basket cewek SMA Charisty bisa berprestasi dalam kejuaraan basket antar SMA se-Jabodetabek, termasuk yang dulunya gagal masuk tim dengan berbagai alasan. Salah satu pemain yang coba direkrutnya adalah Vanya.
Mulanya Vanya menolak masuk tim. Tapi suatu peristiwa yang menimpa Vega membuat cewek itu akhirnya bersedia bergabung menggantikan posisi Vega. Saat harus memimpin timnya mengikuti turnamen, Vanya juga harus berjuang untuk mengatasi kebimbangan dirinya yang harus memilih antara kariernya sebagai penyanyi atau sebagai pemain basket. Tentu aja semua ini dilakukannya tanpa sepengetahuan mamanya yang pasti akan marah besar jika tahu anaknya jadi pemain basket.
