Sebuah Persahabatan
Pagi hari saat dia
terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namanya. Ano melihat keluar. Ivan
temannya sudah menunggu diluar rumah kakeknya dia mengajaknya untuk
bermain bola basket.“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya pada Ano.
“Sekarang?” Tanya Ano dengan sedikit mengantuk. “Besok! Ya sekarang!” jawabnya
dengan kesal.“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”, “Iya tapi cepat ya”
pintanya.Setelah Ano cuci muka, mereka pun berangkat ke lapangan yang tidak
begitu jauh dari rumah kakek Ano.“Wah dingin ya.” Kata Ano pada temannya. “Cuma
begini aja dingin payah kamu.” jawabnya.Setelah sampai di lapangan ternyata
sudah ramai. “Ramai sekali pulang aja males nih kalau ramai.” Ajak Ano pada
Ivan. “Ah! Dasarnya kamu aja males ngajak pulang!”, “Kita ikut main saja dengan
orang-orang disini.” Paksa Ivan. “Males ah! Kamu aja sana aku tunggu disini nanti aku nyusul.”
Jawab Ano malas. “Terserah kamu aja deh.” Jawab Ivan sambil berlari kearah
orang-orang yang sedang bermain basket.“Ano!” seseorang teriak memanggil nama
Ano. Ano langsung mencari siapa yang memanggilnya. Tiba-tiba seorang gadis
menghampiri Ano dengan tersenyum manis. Sepertinya Ano mengenalnya. Setelah dia
mendekat Ano baru ingat. “Bella?” tanya dalam hati penuh keheranan. Bella
adalah teman satu SD dengan Ano dulu, mereka sudah tidak pernah bertemu lagi
sejak mereka lulus 3 tahun lalu. Bukan hanya itu Bella juga pindah ke Bandung ikut orang tuanya
yang bekerja disana. “Hai masih ingat aku nggak?” Tanya bella pada Ano. “Bella kan ?” Tanya Ano pada
Bella. “Yupz!” jawab Bella sambil tersenyum pada Bella. Setelah kami ngobrol
tentang kabarnya Ano pun memanggil Ivan. “Van! Sini” panggil Ano pada Ivan yang
sedang asyik bermain basket. “Apa lagi?” Tanya Ivan pada Ano dengan malas. “Ada yang dateng” jawab Ano.
“Siapa?”tanyanya lagi, “Bella!” jawab Ano dengan sedikit teriak karena di
lapangan sangat berisik. “Siapa? Nggak kedengeran!”. “Sini dulu aja pasti kamu
seneng!”. Akhirnya Ivan pun datang menghampiri Ano dan Bella.Dengan heran ia melihat
kearah mereka. Ketika Ivan sampai dia heran melihat Bella yang